Perbandingan Politik antara China dan Korea Utara

IDEOLOGI

China mulai tahun 1921 hingga sekarang memiliki ideologi komunis. Keadaan ini bermula saat Tiongkok mengalami krisis memilukan pada masa akhir dinasti Qing tahun 1911 sampai tahun 1949 pada masa awal periode Republik. Banyak orang – orang bijak ingin menyelamatkan negerinya, tetapi berujung pada keputusasaan. Keputusasaan tersebut mendorong mereka untuk mencari jalan keluar dari luar Tiongkok. Akhirnya mereka memilih untuk bercermin pada Rusia, setelah melihat kegagalan Inggris dan Perancis. Lalu dilakukanlah pertemuan dengan penghubung Partai Komunis dari Uni Soviet. Mereka memilih teori Marxisme – Leninisme yang berbunyi “ menggunakan kekerasan untuk menduduki kekuasaan politik”. Mereka beranggapan teori tersebut cukup sesuai dengan keadaan yang sedang mereka alami sehingga bisa menyelamatkan negara dan rakyat. Dari pertemuan itu, diperkenalkanlah komunisme, suatu konsep yang asing bagi Tiongkok dan hasilnya justru memberikan bencana tanpa akhir bagi negeri tirai bambu tersebut. Dan setelah melalui beberapa proses dengan Rusia, terbentuklah Partai Komunis China pada tahun 1921.

Partai Komunis China berjaya dengan menggunakan cara kotor, yaitu memupuk kejahatan di dalam jiwa anggotanya. Mereka memiliki 9 unsur dasar, yaitu menjalankan bentuk kejahatan dari Marxisme – leninisme; menipu untuk mencampur adukkan baik dan jahat; menyulut kebencian dan menghasut pertikaian massa; berandalan dan sampah masyarakat menduduki jabatan di PKC; melakukan mata – mata dan penghianatan; merampas dengan muslihat dan kekerasan menjadi “peraturan baru”; pemusnahan sistem nasional, aturan dan kalangan tradisional; mendirikan ideologi genosida secara lengkap; menggunakan prinsip – prinsip partai untuk mengontrol seluruh partai dan segenap masyarakat. Dalam masa tersebut China sangat tertutup dan banyak hak rakyat yang dicabut, Mereka menerapkan prinsip kesetaraan dan mengandalkan kekuatan dari kaum proletar. Mereka tidak hanya menerapkan komunisme sebagai ideologi, tetapi juga dasar dalam bernegara dan melakukan hubungan dengan negara lain.

Untuk saat ini, ada orang yang beranggapan bahwa komunisme telah memudar dari China. China dianggap tak ada bedanya dengan negara negara barat seperti Inggris dan Amerika. Saat ini di China siapapun bebas berdagang dan melakukan hubungan ke luar negeri. China tak lagi tertutup. Saat ini kominisme hanya diletakkan sebagai ideologi, bukan dasar dalam menjalankan pemerintahan.

Lalu bagaimana dengan Korea Utara? Sesungguhnya dasar dari ideologi Korea Utara adalah komunisme, akan tetapi sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan de-stalinisasi Uni Soviet, pada tanggal 28 Desember 1955 Kim II Sung memberikan pidato dengan judul “Menghapus dogmatisme dan formalisme juga membangun Juche sebagai ideologi kerja”. Sejak saat itu, Juche ditetapkan sebagai ideologi resmi Korea Utara. Ideologi ini adalah bagian dari komolsungisma yang merupakan sistem politik Korea utara.

Ideologi ini mengajarkan bahwa “manusia menguasai segalanya dan memutuskan segalanya”. Ideologi Juche juga memberikan doktrin pada rakyat Korea Utara bahwa “orang korea adalah penguasa revolusi Korea”. Ideologi ini berisi ajakan untuk terus berusaha dalam swasembada dan ingin mandiri sebagai negara yang berdaulat, kuat dan sejahtera.

Juche memiliki tiga dasar fundamental yang dikemukakan oleh Kim II-Sung lewat pidatonya “Konstruksi sosialis dan revolusi korea selata di Republik Demokratis Korea Utara”. Ketiga dasar fundamental itu yaitu merdeka dalam berpolitik (chaju), swasembada ekonomi (charip), dan mandiri dalam pertahanan (chawi). Ideologi ini juga memberikan doktrin pada rakyatnya bahwa Korea Utara adalah negara terhebat, tidak ada yang bisa melebihi Korea Utara.

SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem pemerintahan China adalah parlementer. Tetapi sistem pemerintahan China berbeda dengan sistem pemerintahan parlementer di negara lain. Di china, sistem politik dan pembagian kekuasaan melalui sistem partai tunggal. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres Rakyat Nasional yang didominasi oleh Partai Komunis china; kekuasaan eksekutif dipegang oleh ketua partai, sedangkan sekretaris jenderal partai merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi setingkat perdana menteri; kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat oleh pengadilan rakyat dibawah pimpinan Mahkamah Agung dan pengadilan rakyat tersebut bertanggung jawab kepada Kongres Rakyat Nasional di setiap tingkatan

Sedangkan Korea Utara memeiliki sistem pemerintahan terpusat. Dalam hal ini, Korea Utara mengangkat Kim II Sung sebagai presiden abadi, sedangkan Kim jong il hanya sebagai pimpinan tertinggi. Pembagian kekuasaan di Korea Utara di bagi mejadi 3 kekuatan : Eksekutif sebagai pelaksana undang – undang yang sekarang dipegang oleh Kim Yong il selaku perdana menteri; Legislatif, pembuat undang – undang yang sekarang dipegang oleh Kim Yong Nam selaku Ketua Majelis Rakyat Tertinggi; Yudikatif sebagai pengawas undang – undang yang dipegang oleh para hakim agung yang dipilih oleh MRT. Namun ada sedikit pengaruh dalam pelaksanaan sistem pemerintahan ini, yaitu ideologi Juche. Ideologi Juche sangat berpengaruh sehingga ketiga kekuatan kekuasaan yang baru saja di jelaskan diatas dikuasai seluruhnya oleh partai yang berkuasa.

SISTEM PEMILU

China menganut sistem pemilu multi partai. China mempunyaai satu partai besar, yaitu Partai Komunis China. Dalam pemilu memang terdapat partai – partai lain, akan tetapi partai kecil ini pasti kalah. Dan calon yang akan menjadi presiden adalah orang – orang yang memang telah ditentukan oleh partai. Dalam hal ini adalah Partai Komunis China. Partai Komunis China sangat mndominasi dalam pemilu, bahkan partai ini mendoktrin masyarakat untuk memilih PKC. Selama berlangsungnya pemerintahan pun pemerintahan dikawal oleh Partai Komunis China. Seehingga terkadang dapat dikatakan ketua PKC lebih disegani dari pada presidennya sendiri.

Sedangkan di Korea Utara, negara tersebut menganut sistem monopartai. Mereka hanya memiliki satu partai, yaitu Front Demokratik untuk Reunifikasi Tanah Air yang merupakan koalisi dari Partai Buruh Korea dan dua partai lainnya, Partai Demokratik Sosial Korea dan Partai Chongu Chondois. Partai – partai tersebut mengajukan semua calon untuk menempati posisi pemerintahan dan memegang semua kursi di Majelis Tertinggi Rakyat. Jika kita lihat pada kenyataanya, setiap orang yang akan menjadi pemimpin Korea Utara seperti sudah digariskan atau sudah direncanakan. Sehingga yang akan menjadi pemimpin masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan pemimpin sebelumnya, Sebagai contoh, Kim II Sung sebagai pemimpin pertama Korea Utara mewariskan tahta kepada Kim Yong il, anaknya. Dan menurut pemberitaan – pemberitaan yang beredar, diperkirakan suksesi kepemimpinan Korea Utara tidak akan lama lagi dan Kim Yong Un telah diprediksi untuk menggantikan ayahnya.

-kuliah perbandingan politik, Hubungan Internasional UMY-

One thought on “Perbandingan Politik antara China dan Korea Utara

Leave a comment